Selamat Datang

Melalui blog Tumbuhan Bali ini saya menayangkan berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai arti penting dalam kehidupan orang Bali, terutama jenis-jenis tumbuhan yang digunakan dalam upacara agama dan pemanfaatan lain dalam kaitan dengan tradisi masyarakat Bali. Tayangan akan saya fokuskan pada pengenalan ciri-ciri morfologis yang dilengkapi dengan foto untuk memudahkan melakukan pengenalan, terutama bagi Anda yang hanya pernah mendengar nama tetapi belum pernah melihat sendiri bagaimana 'rupa' sesungguhnya dari tumbuhan tersebut. Karena latar belakang saya adalah pertanian maka saya mengalami keterbatasan uraian mengenai pemanfaatan dalam berbagai aspek kehidupan orang Bali, terutama dalam pemanfaatan untuk upacara keagamaan. Untuk melengkapinya, saya akan dengan terbuka menerima masukan dari Anda, terutama dari Anda yang merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu untuk Bali.

Moolatho Brahma Roopaya, Madhyato Vishnu Roopini, Agratas Shiv Roopaya, Vriksha Rajayte Namaha.
Brahma shaped at the root, Vishnu shaped in the middle and Shiva shaped at the top, we salute You, the king of all trees.

Daftar Istilah Morfologi Tumbuhan

Klik huruf awal istilah di bawah ini untuk mencari definisi:
A, B, C, D-E, F-H, I-L, M-O, P, Q-R, S, T-U, V-Z, dari New South Wales Flora Online
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J-K, L, M, N, O, P-Q, R, S, T, U, V, W-Z, dari Flora Australia
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Z, dari Angiosperm Phylogeny Website

Senin, 19 November 2012

Paku Jukut (Pakis Sayur)

Sumber: Plants of Hawaii
Paku jukut merupakan jenis pakis yang paling umum digunakan sebagai bahan sayuran di Bali. Meskipun sangat digemari sebagai bahan sayuran, paku jukut tidak dibudidayakan, melainkan dipanen dari tumbuhan yang tumbuh liar pada lahan tegalan dan lahan hutan terbuka, terutama di tempat-tempat lembab dekat badan perairan. Terdapat beberapa jenis paku jukut, tetapi yang paling umum adalah jenis dengan nama ilmiah Diplazium esculentum (periksa nama ilmiah dan klasifikasi). Nama umum lain untuk jenis pakis ini adalah paku beunyeur (Sunda) dan paku wilis (Bali), sedangkan dalam bahasa Inggris disebut vegetable fern.


Tumbuh di tanah, tinggi dapat mencapai 2,5 m, rimpang tegak, dapat mencapai 1 m, bagian bawah ditutupi akar berwarna gelap, bagian atas ditutupi sisik, sisik bergerigi, berukuran 10 mm x 1,2 mm, berwarna coklat gelap, ujung agak memanjang bertepi kehitaman. Daun bergerombol di bagian ujung rimpang tegak, panjang tangkai 50-70 cm, kehitaman pada bagian pangkal, memucat ke bagian ujung, tidak berambut tetapi bersisik di bagian pangkal, helai daun keseluruhan berbentuk lanset, berukuran 0,5-1,5 m x 0,5=1,0 m, dengan sirip daun utama (pinnae) duduk menyirip pada tulang daun utama (costa). Sirip daun utama berbentuk tumpul di bagian dasar, lancip di bagian ujung, berukuran 50 cm x 25 cm, terdiri atas sirip daun sekunder (pinnule) berbentuk lanset, terbesar berukuran 10-15 cm x 2-4 cm, mudah lepas, melengkung ke arah ujung tulang daun utama, mempunyai 8-10 tulang daun lateral. Sori memanjang, menempati hampir seluruh panjang tulang daun, dengan indusiun sempit di bagian tepi. Spora berbentuk ginjal.

Jenis pakis ini dimanfaatkan terutama sebagai bahan sayuran. Perasan daun digunakan sebagai tonik untuk ibu-ibu setelah melahirkan dan sebagai ekspektoran untuk mengobati batuk. Ekstrak daun tua digunakan sebagai lulur untuk mengobati demam dan untuk mengurangi bau keringat. Rimpang ditumbuk dan direndam dalam air untuk kemudian diminum sebagai obat disentri

Sosok di lapangan.
Sumber: flickr adaduitokla
Rimpang tegak dan pangkal tangkai daun
Sumber: Plants of Hawaii
Sirip daun utama dan sekunder
Sumber: Plants of Hawaii
Permukaan bawah daun dengan sori
Sumber: blog.roodo.com
Daun muda untuk bahan sayuran
Sumber: le manger
Sayuran pakis
Sumber: The Wandering Lion

Kerabat Dekat:
Diplazium jenis lainnya di Stewartia.net

3 komentar: